Rupiah Terpuruk, Politikus Golkar ini Tetap Puji Jokowi

Foto: gatra

Eramuslim.com – Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun meminta semua pihak tak serta-merta menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Menurutnya, depresiasi rupiah masih relatif terkendali di tengah penguatan nilai tukar USD yang menjadi persoalan global.

“Pemerintahan Presiden Jokowi telah melakukan langkah-langkah yang konkret dan terus-menerus untuk mengatasi masalah ini termasuk melakukan langkah koordinasi dengan Bank Indonesia selaku otoritas yang bertanggung jawab soal stabilitas nilai tukar dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan, red) selaku pengawas industri jasa keuangan,” ujar Misbakhun, Jakarta, Minggu (15/7/2018).

Kurs USD saat Presiden Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2014 adalah sekitar Rp 12.030. USD pernah berada di kisaran Rp 14.800 pada 24 September 2015. Namun, kini USD di kisaran Rp 14.400.

Politikus Golkar yang dikenal gigih membela kebijakan Jokowi itu lantas membandingkan depresiasi rupiah dengan mata uang negara-negara lain. Misalnya, peso Argentina (ARS).

Tiga tahun lalu, USD setara dengan ARS 9,1. Tapi dua tahun silam, ARS terdepresiasi. Nilai USD menjadi ARS 14,8.

Setahun kemudian ARS kembali terdepresiasi. Nilai USD meningkat menjadi setara ARS 16,8.

Sedangkan enam bulan lalu, USD menguat menjadi setara ARS 18,6. Bahkan sebulan silam ARS makin terdepresiasi. USD pun menjulang menjadi ARS 25,6. Sedangkan saat ini USD setara ARS 27,1.