Soal Komitmen Pimpinan KPK Buru Harun Masiku, ICW Sebut hanya Lip Service untuk Menutup-nutupi Kebobrokan Penegakan Hukum

Soal Komitmen Pimpinan KPK Buru Harun Masiku, ICW Sebut hanya Lip Service untuk Menutup-nutupi Kebobrokan Penegakan Hukum

Eramuslim.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) menyampaikan, masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mencari daftar pencarian orang (DPO) Harun Masiku.

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menuturkan, pernyataan Pimpinan KPK yang akan mencari keberadaan Harun Masiku hanya omong kosong.

Sebab sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan, pihaknya akan segera mencari keberadaan Harun Masiku setelah pandemi Covid-19 mereda.

“ICW mengingatkan kepada Bapak Nurul Ghufron bahwa masyarakat saat ini sudah tidak percaya lagi dengan komitmen Pimpinan KPK dalam mencari keberadaan buronan mantan caleg PDIP, Harun Masiku. Apa yang disampaikan oleh Pimpinan KPK atau Plt Juru Bicara KPK lebih terdengar seperti lip service semata untuk menutup-nutupi kebobrokan penegakan hukum di lembaga antirasuah tersebut,” kata Kurnia kepada JawaPos.com, Kamis (18/11).

Menurut Kurnia, permasalahan pencarian Harun Masiku bukan pada kemampuan KPK, tapi pada soal kemauan. Bagi ICW, Pimpinan KPK tidak memiliki kemauan untuk memproses hukum Harun Masiku.

Bahkan, besar kemungkinan ketidakmauan Pimpinan KPK disebabkan karena adanya dugaan keterlibatan petinggi partai politik dalam perkara tersebut. Sehingga hal itu mengendurkan keberanian Firli Bahuri dan Pimpinan KPK lainnya.

“Indikator untuk menilai ketidakmauan KPK dalam penanganan perkara ini sudah terlihat sejak awal,” cetus Kurnia.

Dia mengungkapkan, sejak awal tidak ada perlindungan dari Pimpinan KPK ketika para penyelidik atau penyidik mendapatkan hambatan saat ingin menangkap Harun Masiku dan petinggi partai politik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Bahkan, Pimpinan KPK juga berkeinginan untuk memulangkan paksa Penyidik KPK ke instansi asalnya.

“Pimpinan KPK tidak menindaklanjuti rencana penyegelan kantor DPP PDIP, dan Pimpinan KPK memberhentikan pegawai yang ditugaskan untuk mencari keberadaan Harun Masiku melalui Tes Wawasan Kebangsaan,” papar Kurnia.