Soroti Aksi Teror di Gereja Katedral, Natalius Pigai: Mungkin Juga Rekayasa

Haedar juga mengungkap kemungkinan aksi itu sebagai bentuk adu domba.

“Boleh jadi tindakan bom tersebut merupakan bentuk adudomba, memancing di air keruh, dan wujud dari perbuatan teror yang tidak bertemali dengan aspek keagamaan,” tulisnya.

Lebih lanjut, Haedar meminta semua pihak agar tetap waspada. Jangan menanggap enteng sekaligus tidak memperkeruh suasana.

“Perkuat saling pengertian dan kebersamaan antarsemua golongan di negeri ini, serta jauhi benih saling curiga dan prasangka satu sama lain demi keutuhan dan persatuan Indonesia yang kita dambakan bersama,” pungkas Haedar.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dua pelaku bom bunuh diri di gerbang masuk Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami istri.

Mereka baru saja menikah sejak enam bulan lalu.

“Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan,” kata Argo dilansir dari ANTARA, Senin (29/3/2021).

Argo menjelaskan, identitas kedua pelaku bom bunuh diri tersebut telah diketahui. Pelaku laki-laki berinisial L dan perempuan berinisial YSF.

Keduanya berprofesi sebagai pekerja swasta.

“Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya,” ujar Argo.