BI Ungkap Hutang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 5.425 Triliun

Eramuslim – Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$387,5 Miliar atau sekitar Rp5.425 triliun (kurs Rp14 Ribu per dolar AS). Angka tersebut naik 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, atau berjumlah US$330,04 miliar.

Berdasarkan data statistik ULN yang dirilis BI, Selasa (15/5), kenaikan terutama terjadi pada utang pemerintah yang naik 11,6 persen menjadi US$181,14 miliar atau sekitar Rp2.535 triliun. Sementara itu, utang luar negeri swasta hanya naik 6,3 persen menjadi US$174,05 miliar atau sekitar Rp2.437 triliun.

“ULN Indonesia pada akhir kuartal I 2018 tersebut tumbuh sebesar 8,7 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang mencapai 10,4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi, Selasa (15/5).

Agusman menjelaskan kenaikan utang luar negeri pemerintah bersumber dari penerbitan sukuk global sebesar US$ 3 miliar. Hingga akhir kuartal I 2018, ULN pemerintah didominasi Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki oleh nonresiden sebesar US$124,8 miliar atau sekitar Rp1.747 triliun dan pinjaman kreditur asing sebesar US$56,3 miliar atau sekitar Rp788,2 triliun.

“Investor asing masih mencatatkan beli bersih SBN pada kuartal I 2018. Perkembangan ini tidak terlepas dari kepercayaan investor asing atas SBN domestik yang masih tinggi ditopang peningkatan peringkat utang Indonesia,” terang Agusma. (CNN)