Sudah 5 Bulan Mendekam di Penjara, Tiga Emak-emak Karawang Tidak Dapat Perhatian Prabowo

“Coba kalau kita bandingkan dengan video yang berisikan beberapa camat di Makasar saat mendekralasikan dukungan kepada paslon 01. Hingga selesai pilpres, Bawaslu atau polisi tidak atau belum menindak pelanggaran tersebut. Kita menjadi khawatir akan runtuhnya nilai-nilai keadilan dan masyarakat akan semakin apatis terhadap proses penegakan hukum tidak berkeadilan,” tutur Setya Dharma.

Tiga emak-emak di Karawang sekarang menjadi terdakwa kampanye hitam kepada Jokowi harus menjadi perhatian semua atas dasar kemanusiaan dan keadilan.

Menurutnya, kasus yang menimpa Eggi Sudjana hampir sama apa yang dialami oleh tiga emak-emak ini, kasus Eggy sudah dalam proses SP3 di Polda Metro Jaya dengan bantuan dari berbagai pihak khususnya dari para petinggi Partai Gerindra.

“Selama 5 bulan mereka mendekam di penjara, mereka adalah relawan militan yang mendukung Prabowo-Sandi tidak pernah mendapat perhatian atau pembelaan hukum atau perhatian dari pihak Prabowo-Sandi,” ujar Setya Dharma.

Dalam curhat mereka di Pengadilan Tinggi Karawang pada 16 Juli 2019, ketiga emak-emak meminta bantuan Prabowo-Sandi dari masalah hukum. Selama ini tidak dapat perhatian, mereka berharap Prabowo dan Sandiaga tidak melupakan mereka.

“Sudah lima bulan tidak ada kejelasan. Kami harap bantuan dari bapak (Prabowo dan Sandiaga),” kata Setya Dharma meniru permohonan ketiga emak-emak itu.

Tiga emak-emak Karawang meminta bantuan Prabowo-Sandi. Mereka mengaku rela membela paslon 02 itu sampai titik darah penghabisan. Ketiganya berharap betul mendapat perhatian Prabowo-Sandi.

“Untuk itulah kepada semua pihak khususnya Prabowo dan Sandi untuk memperhatikan ketiga emak-emak sehingga mereka bisa menghirup udara bebas dan berkumpul dengan keluarga lagi,” demikian Setya Dharma. [md]