Terungkap, Turis China ke Sumbar karena Program Pemerintah Pusat

Perihal munculnya gelombang protes dan penolakan dari masyarakat, Pemerintah Sumatera Barat, kata Jasman, mengucapkan terima kasih. Karena hal itu, merupakan bentuk kepedulian bersama.

Namun, terkait adanya desakan dari masyarakat agar ratusan turis China itu segera angkat kaki dari Ranah Minang, Jasman menyampaikan, hal itu masih dikoordinasikan dengan pihak agent travel.

Karena, sebanyak 155 turis China yang terdiri dari 110 wanita dan 45 laki-laki itu, berangkat ke Sumatera Barat, menggunakan pesawat sewaan. Jika dipulangkan sebelum jadwal yang sudah ditentukan, yakni pada 31 Januari 2020, mereka harus membeli tiket baru. Sementara itu, tiket yang jauh hari dibeli serta merta akan hangus.

“Nah, soal apakah bisa dipulangkan lebih cepat, itu yang sedang kita koordinasikan dengan pihak agent travel. Desakan dari masyarakat sudah kita sampaikan, dan mereka paham akan kondisi ini. Namun, untuk pulang lebih awal sedang dibahas. Karena, ini juga menyangkut tiket mereka. Secara umum, kita Pemprov Sumbar mengucapkan terima kasih atas respons masyarakat dari berbagai kalangan yang sangat peduli menanggapi fenomena yang ada,” ujar Jasman.

Lebih lanjut, Jasman, Pemprov Sumbar sudah berbicara kepada perwakilan travel agent tentang adanya keluhanan dari masyarakat. Dan, travel agent menyikapi hal ini dengan positif dan menghormati aspirasi masyarakat Sumbar.

Bahkan, mereka (pihak agent travel) juga berjanji akan berupaya sesegera mungkin memulangkan wisman asal Kota Kunming China itu. Selain itu, baik pihak agent travel maupun Pemprov Sumbar, saat ini juga sudah sepakat untuk menunda kedatangan rombongan kedua yang dijadwalkan bertolak ke Ranah Minang pada 31 Januari 2020.

“Dipastikan, kunjungan berikutnya ditunda dulu, sampai kondisi kondusif dan aman dalam semua lini. Yang jelas, kita hormati aspirasi masyarakat. Kita akan mengupayakan sebaik mungkin,” tutur Jasman. [vn]