TPU Depok Dibongkar untuk Proyek Tol, Jasad Penghafal Alquran Tetap Utuh

“Mak Anih luar biasa dah. Dulunya almarhumah ini guru ngaji rumahan, orang sini bilangnya guru ngaji lekar. Tapi dia enggak ngarti huruf cuma hafal Al Quran. Orang dulu nyebutnya ngaji kuping karena hapalan,” katanya.

Nian mengatakan ngaji dengan metode menghafal dilakukan karena sebagian besar pada zaman dulu warga tidak kenal huruf.

“Iya orang dulunya ngajinya hapalan, makanya ingat dan hapal. Makanya dulu disebut ngaji kuping karena hapal,” kata pria 57 tahun itu

Sedangkan almarhum Syamsudin, kata Nian, adalah sosok bersahaja dan tidak perah neko-neko. Syamsudin meninggal 27 tahun silam akibat kecelakaan.

“Di sini semua pekamanan muslim, karena emang khusus muslim. Dari saya kecil di sini sudah jadi makam,” katanya.

Lebih lanjut Niam mengatakan, tercatat ada sebanyak lebih dari 525 makam yang bakal dipindahkan. Dan ada 165 makam yang telah dibongkar sejak empat hari lalu. Jumlah ini sekaligus mengklarifikasi pernyataan camat setempat yang sebelumnya mengatakan telah memindahkan 400 jasad dalam waktu dua hari terakhir.

“Nanti jasad-jasad ini kita pindahin ke sisi sebelah kanan yang tidak terkena jalur tol. Ini semua sudah kita siapin dari mulai batu nisan sampai tempatnya. Untuk area lahan yang baru ini, pihaknya menyediakan lahan makam seluas 2.413 meter. “Semua proses kita lakukan sesuai syariat Islam dan disaksikan oleh pihak ahli waris,” katanya. [viva]