Upayakan Pemulangan HRS, PA 212 Surati Dubes Saudi hingga Kemlu

Slamet mengatakan Habib Rizieq berkomitmen menghadiri Reuni Akbar 212 yang akan digelar di Monas, Jakarta Pusat. Namun kepastian tersebut harus menunggu pencekalan terhadap Habib Rizieq dicabut.

“Insyaallah beliau sudah komitmen andaikan cekalnya sudah bisa dicabut, beliau tidak dicekal insyaallah akan hadir di Reuni 212,” tutur Slamet.

Sebelumnya, pengacara Habib Rizieq Syihab (HRS), Sugito Atmo Prawiro, masih yakin ada pihak dari Indonesia yang memohon pencekalan ke pihak Arab Saudi. Dia mengatakan Habib Rizieq lebih banyak ditanya soal masalah di Jakarta dibanding kehidupan Arab Saudi.

“Karena dari beberapa kali kesempatan (HRS diperiksa) dengan penyelidik Saudi, itu semua pertanyaan bukan menyangkut keamanan di Saudi. Tapi menyangkut keamanan di Indonesia. Dia sudah jelaskan satu per satu bahwa dua kasusnya sudah SP3, yang lainnya belum pro justitia,” kata Sugito saat dihubungi, Kamis (14/11).

Namun Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan masih berpegang pada pernyataan pemerintah Indonesia kecuali ada bukti-bukti dari pihak Habib Rizieq.

“Saya nggak komentar ya, karena saya nggak tahu benar atau nggak ditanya seperti itu. Yang kita pegangkan pernyataan pemerintah, kecuali ada bukti-bukti dari mereka,” kata Meutya di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/11).

Meutya lalu mengatakan, kalau memang benar Habib Rizieq dicekal atas permintaan pemerintah Indonesia, dia meminta pihak Habib Rizieq menunjukkan bukti. Penunjukan bukti, kata Meutya, perlu dilakukan agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.

“Kalau pencekalan iya clear, memang dicekal, tapi mereka merasa dicekal karena pemerintah Indonesia, ya dibuktikan saja. Saya rasa, pertama, kita tidak menerima informasi apa-apa tentang itu dan supaya tidak berpolemik panjang, ya silakan saja sampaikan bukti-buktinya kalau memang dianggap pemerintah terlibat,” ucapnya. [dt]