Ust. Tengku: Pak Kapolri, Apakah Anda Tidak Malu Dengan Perilaku Anak Buah Anda?

Lantas, Tengku mengunggah tautan video yang berisi pernyataan Presiden Joko Widodo (pernyataannya dulu) yang tidak setuju dengan tindakan keras aparat kepada masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasi. Ketika itu, Jokowi menekankan UU memerintahkan kepada negara untuk melindungi rakyatnya.

“Pak polisi dengarkan pidato bapak yang kini jadi Presiden RI yakni Pak Jokowi. Memukuli rakyat pendemo itu tindakan keleru dan melanggar undang-undang. Apalagi menembakkan gas air mata di kerumunan pendemo wanita, mahasiswa, dan pelajar. Dengarkan baik-baik pidato beliau. resapi,” kata Tengku.

Dalam siaran pers, Ketua MDMC Budi Setiawan menceritakan kejadian yang menimpa empat relawan ditugaskan di depan Apartemen Fresher Menteng atau di dekat kantor PP Muhammadiyah selepas pukul 18.00 WIB.

Rombongan Resmob Polda Metro datang dari arah Hotel Treva, Cikini, katanya, langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng.

Mereka yang mengenakan seragam Relawan Muhammadiyah, katanya, juga ditabrak motor polisi. “Ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” katanya.

Keempat relawan, kata Budi, sempat diseret ke arah mobil polisi. Tetapi rekan-rekan korban meyakini polisi untuk tidak membawanya.

Setelah kejadian,  keempat relawan dirawat di RS Cempaka Putih.

MDMC Muhammadiyah menyesalkan tindakan aparat. Mereka meminta aparat lebih profesional dan melindungi relawan kemanusiaan.

MDMC Muhammadiyah meminta relawan tidak terprovokasi oleh aksi itu. MDMC Muhammadiyah meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, menghindari pengabaian protokol kesehatan yang berlaku pada pandemi Covid-19.

Dihubungi secara terpisah, kemarin, juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan akan mencari informasi mengenai kasus itu. Juga soal video peristiwa yang beredar di media sosial, “Dicek dulu kebenarannya,” kata Yusri.(sr)