Yusuf Mansur Rayakan Maulid Bersama Ma’ruf Amin dan Relawan Jokowi

“Ini yang kita pahami. Maka berbeda agama, berbeda suku, tetap kita membangun mawaddah wa rahmah. Bukan saling membenci dan saling memusuhi,” tuturnya.

Ma’ruf pun bercerita bagaimana konflik terjadi antara saudara sebangsa. Hal ini, kata Ma’ruf, terjadi di beberapa negara Timur Tengah seperti di Suriah, Yaman, dan Afghanistan. Ma’ruf tidak ingin Indonesia menjadi seperti itu.

“Karena kita berpegangan pada prinsip ukhuwah islamiyah, sesama umat Muslim, sesama warga negara Indonesia,” ujarnya.

Meski demikian, Ma’ruf mengatakan sikap saling benci dan saling memusuhi bisa diubah. Ia menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad SAW dengan santun mengubah perilaku umat di zamannya, meski membutuhkan waktu selama 21 tahun.

Cara yang sama juga dipakai oleh para kiai di masa lalu, yaitu dengan menasehati dan bukan memaki, mengajak dan bukan mengejek, merangkul dan bukan memukul.

“Sebagian besar kita ini adalah umat Muslim. Dengan kesukarelaan, tidak ada paksaan. Tidak ada paksaan dalam agama, tidak ada intimidasi, tidak ada teror,” pungkasnya. (kl/itoday/Foto: Dok.Tim media Ma’ruf Amin)