Di Ambang Intifada Ketiga

Gejolak dan konflik sekarang ini, terjadi setelah proses perdamaian nyaris terhenti, hingga membuat rakyat Palestina frustasi. Proses perdamaian seperti kurang mendapat perhatian. Pihak Israel sibuk dengan masalah dalam negerinya sendiri; demikian juga Palestina.

Sementara itu, negara-negara lain juga disibukkan oleh urusannya sendiri terutama pandemi Covid-19 dan kepentingan nasionalnya masing-masing. Misalnya, negara-negara Arab, mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel. Akibatnya, hampir lima juta warga Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Jerusalem timur hidup dalam ketidakpastian di bawah cengkeraman kuku kolonialisme Israel.

Dalam situasi seperti itulah-skeptis terhadap proses perdamaian, semakin kaburnya masa depan solusi dua negara, ketidak-bersatuan para pemimpin Palestina, dan juga kurang perhatiannya negara-negara Arab pada mereka-sekarang ini pergolakan dan konflik terjadi. Bukan mustahil, hal tersebut akan memberikan semangat baru dalam melawan Israel untuk mewujudkan berdirinya Negara Palestina Merdeka, meskipun sangat tidak mudah, bila diusahakan lewat jalan senjata.[]

Penlis; Trias Kuncahyo