Anies Dikerjain, Kabel Listrik Bakal Diputus Lagi

Dalam posisi ini, Anies dianggap ancaman, sekaligus harapan. Ancaman, karena tak mudah berkompromi dengan project-project ilegal yang dianggap membahayakan eksistensi dan masa depan bangsa. Reklamasi dan Alexis adalah dua dari sekian banyak contoh bisnis yang melanggar aturan dan merugikan bangsa.

Di sisi lain, Anies dianggap harapan. Di tengah bangsa yang sedang terbelah, maraknya pelanggaran hukum, arogansi oligarki, demokrasi yang hampir mati, ekonomi yang mengalami resesi, Anies memiliki kapasitas yang dianggap mampu menghadapi situasi itu.

Anies punya latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan kebijakan publik. Basic ekonomi akan sangat membantu mengatasi pertumbuhan ekonomi yang minus, dan problem resesi. Basic kebijakan publik memberi modal Anies untuk memahami dan merumuskan setiap persoalan bangsa.

Track record Anies yang selalu mengedepankan pola persuasi, merangkul bukan memukul, komitmennya soal hukum dan pemberantasan korupsi dengan berdirinya lembaga semacam KPK di DKI, kematangannya dalam merespons setiap kritik, bahkan lawan politik, ketegasannya menghadapi mafia kapitalistik, dan kemampuannya membuat terobosan-terobosan program yang tak biasa, bisa dinilai secara objektif oleh publik sebagai harapan buat Indonesia.

Ini tidak berlebihan, karena ada data dan fakta yang bisa dibaca.

Sebagai harapan, Anies mendapatkan banyak dukungan dari publik. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme publik ketika membicarakan Anies di media sosial. Sayang, jika satu dari 20 tokoh yang dianggap oleh majalah Foresight Jepang mampu memberi arah perubahan dunia ini tidak diberi ruang untuk membangun Indonesia ke depan.

Namun, sejumlah pihak yang menganggap Anies sebagai ancaman masa depan politik dan bisnis, mereka secara konsisten dan sistematis terus melakukan berbagai hal untuk menjegal Anies.

Tidak semua publik tahu upaya-upaya yang dilakukan mereka untuk menjegal Anies. Sebagian terpublis, tapi sebagian dilakukan di belakang kamera. Operasi yang kasar diliput media, operasi khusus lebih halus.

Terakhir, tapi mungkin bukan yang paling akhir, sejumlah kabel pompa air di Jakarta dipotong. Ada juga yang dicuri. Oleh siapa? Pasti jawabnya: “orang tak dikenal”.

Ini bukan aksi pengrusakan dan pencurian biasa, tapi sabotase! Setiap Januari-Februari, Jakarta berhadapan dengan curah hujan yang lebat. Pompa air menjadi andalan untuk memperpendek durasi banjir. Jika dirusak aliran listriknya, ini akan menyebabkan pompa tak jalan dan banjir tak terkendali.

Disinilah Anies, lagi-lagi, akan disalahkan dan menjadi bulan-bulanan media. Tujuan mereka satu: Anies dipersepsi gagal memimpin Jakarta. Dengan begitu, tak layak nyapres.

Banjir seringkali dijadikan indikator yang paling berpengaruh. Isunya paling seksi. Khusus Jakarta. Tidak di Kalsel, tidak juga di daerah lain.

Bagaimana jika segala upaya penjegalan gagal, dan Anies tetap melaju ke Pilpres 2024? Ingat! Mafia kapitalis dan elite politik adalah orang-orang yang rasional dan sangat pragmatis.