Hersubeno Arief: Cina, Selamat Datang di Ibukota Baru Indonesia. Huanying!

Sering dijuluki sebagai Menteri Segala Urusan (Mensegur), rasanya  sangat mustahil dia tidak tahu hal ihwal seputar perencanaan pembangunan ibukota.

Luhut adalah trouble shooters Jokowi. Semua urusan Jokowi, dia bereskan. Mulai dari soal politik, ekonomi, sampai hal yang remeh temeh, termasuk urusan pribadi.

Sudah terbiasa dia masuk dan mengambilalih pekerjaan kementerian lain di luar tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

Contoh terbaru adalah pernyataannya soal keinginan asuransi dari Cina membantu IT BPJS Kesehatan yang tengah dirundung banyak masalah. Defisit BPJS saat ini menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang bikin puyeng Jokowi.

Pemindahan ibukota adalah proyek terbesar sepanjang pemerintahan Jokowi. Diharapkan akan menjadi warisannya (legacy) untuk ”bangsa dan negara.”

Luhut dipastikan terlibat sangat dalam, dan mempunyai peran menentukan dalam gawe besar Jokowi kali ini. Jokowi menggelar pesta pernikahan anaknya saja Luhut terlibat. Apalagi urusan pindah ibukota.

Begitu pula halnya dengan Budi Karya. Sebagai sesama alumni UGM (Kagama), Budi termasuk salah satu menteri yang sangat dipercaya Jokowi.

Kagama connection lain yang punya peran sangat besar dalam rencana pemindahan ibukota adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Ucapan Budi “welcome”  dapat diartikan bahwa sudah ada semacam kesepakatan.  Pemerintah Cina melalui beberapa perusahaan negara akan dilibatkan dalam pembangunan ibukota baru.

Adapun tambahan kalimat negara-negara lain juga silakan berinvestasi, boleh lah dianggap basa-basi. Agar keterlibatan Cina tidak terlalu mencolok.

(Semua urusan diserahkan ke Cina)