Lawan Covid-19, Perang atau Prank?

Eramuslim.com – PRANK [/praNGk/] dalam bahasa Inggris dijabarkan sebagai, “Play a trick or practical joke on (someone).” Bermain trik atau lelucon praktis pada (seseorang).

“Ngerjain,” bahasa sederhananya.

Siapa pun Anda, sejak kecil, mungkin pernah kena prank. Namanya prank “Pesawat Tempur.”

Saat masih makan disuap. Begitu nasi mendekati mulut, mendadak tangan penyuap melipir ke samping. “Ngeengg…,” kata sang penyuap menirukan suara pesawat tempur.

Itu prank. Terlepas dari siapa pun penyuapnya. Pak Wahyu, eks Komisioner KPU, mungkin lebih paham soal “prank Pesawat Tempur” ini.

Saat mulai sekolah, ada prank juga. Modusnya beragam. Misalnya, prank panggilan guru Bimbingan Konseling (BK). Setiba di ruang guru BK, korban baru sadar kena prank. Sudah dipanggil ke istana, eh.. yang jadi menteri malah Si Anu.

Lanjut masuk perguruan tinggi, ketemu prank lagi. Hanya diperhalus sedikit namanya. Orientasi Mahasiswa, Gaes. OMG.

Misinya? Sangat jelas. Jelas, tidak mengedukasi. Konon, katanya sekadar hiburan dan tertawaan senior semata. Sebagai rujukan tradisi.