Puan Matikan Mikrofon Lagi, Pengamat: Dikau Mawar Asuhan Rembulan?


*UKHTI PUAN, DIKAU MAWAR ASUHAN REMBULAN ?*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

Eramuslim.com – _Amboi, rasanya hati ini tertawan dan tidak dapat menghindari perangkap asih mu. Engkau tampil menawan, bak rembulan ditengah malam. Kurasa, ada sisi ruang batinku yang terusik, atas hadirnya pesona barumu._

_Engkau juga tampil memukau, seiring datangnya musim pancawarsa. Ya, musim saat banyak yang mengigau : Pilihlah aku, langit akan aku atapi. Pilihlah aku, maka samudera akan ku aspal._

_Ah, rasanya diri ini jadi serba salah, memandang pesona yang tak memiliki kata sudah. Terus mendebar dan membuat hati berdebar, selalu seperti genderang mau perang. Begitu kata Presiden Republik Cinta, Ahmad Dhani._

_Aduhai, rasanya aku sangat menyesal. Rupa yang rupawan dalam balutan kain solehah, kenapa baru saat ini aku jumpa ? Siapakah gerangan dikau ? Adakah engkau masih sendiri ? adakah alamat lengkap yang dapat kudatangi ?_

_Ya Ukhti, sebiak hati berselisih, memilih diantara yang paling menawan, akhirnya sampai pada keputusan, engkau lah yang paling menawan. Pakaian mu mengandung umpan, aku terjebak, dan terpenjara didalamnya._