Salam Prof. Ir. Budi Santosa Purwokartiko, Ph.D, Oleh: Irene Radjiman (muallaf)

Ini semua menunjukkan bahwa setiap pekerjaan dapat dilakukan dalam batas-batas agama dan budaya. Kami tetap bisa bermanfaat dan berkarya dengan tetap patuh pada perintah Allah, Tuhan yang kami sembah. Bila anda adalah seorang muslim, harusnya anda tahu, bahwa soal berhijab itu bukan soal pakaian gurun atau pakaian Arab. Itu adalah pakaian yg WAJIB digunakan oleh wanita muslim. Sekali lagi WAJIB digunakan oleh wanita muslim.

Kalau anda bukan muslim, baiknya jangan lompat pagar, sok tahu mengomentari hal ini.

Dulu saat saya masih Katolik, saya selalu memakai kalung rosario, atau kalung dg liontin salib atau liontin bunda Maria. Kalung ini bukan kalungnya orang Vatikan. Orang Katolik yang bukan warga negara Vatikan, boleh-boleh saja pakai. Jangan saat ada orang Kristen atau Katolik yang pakai kalung salib atau kalung bunda Maria dikatai pakai aksesoris Vatikan atau manusia sok Eropa. Ini kan pandangan konyol, jauh dari openmind.

Oh ya, anda tahu ga kalau bunda Maria, ibundanya Yesus Kristus sang juru selamat dalam keyakinan Kristen dan Katolik itu juga berkerudung lho. Apakah anda akan mengatakan ibunda Yesus Kristus ini memakai pakaian gurun? Atau akan melabelinya kadrun? ?

Suatu saat, saya pernah memberikan materi kisi-kisi interview di penerbangan pada siswa pilot saya. Mulai dari penampilan, cara jalan, sikap duduk, pandangan mata, dsb. Saat itu ada siswa saya dari Bali pakai gelang berbentuk anyaman. Saya katakan dg dia

“Kalau bisa, gelang ini jangan dipakai saat interview, karena termasuk aksesoris yg bisa membuat interviewer berbeda penilaian.”