Buat Kampung Palestina Kumuh Jadi Strategi Baru Penjajah Zionis Israel Usir Warga Dari Kota Al Quds

Eramuslim – Zionis Israel terus mengebut proyek Yahudisasi dan merubah wajah kota Al Quds. Berbagai cara dilakukan oleh entititas pendudukan melalui kebijakan politik dan peraturan hukum, dan yang terakhir adalah tidak diberikannya layanan vital ke perkampungan Palestina di al-Quds, seperti kebersihan dan kualitas air.

Dalam terbitannya hari Selasa (30/5) kemarin, surat kabar Haaretz mengungkapkan kebijakan Menteri Urusan Lingkungan dan Al Quds Zionis Israel, Ze’ev Elkin, yang tidak memasukan perkampungan Palestina di sisi timur kota Al Quds dari rencana perbaikan kebersihan dan kualitas lingkungan yang disiapkan.

“Keputusan ini tetap diambil meskipun dalam pertemuan dengan Komisi Dalam Negeri Knesset mengakui sulitnya situasi kesehatan di perkampungan Palestina yang berada di belakang tembok pemisah rasial, dimana lebih dari sepertiga warga Al Quds tinggal di sana,” tulis Haaretz dalam terbitannya.

Kamp pengungsi Palestina Shafaat dan desa Kafer Aqab adalah komunitas Palestina terbesar yang berada di belakang tembok pemisah rasial Zionis di kota Al Quds, di mana lebih dari 140 ribu warga Palestina tinggal di sana.

Sementara itu Perusahaan Air Palestina menyatakan bahwa perusahaan Israel “Mekorot” tidak memberikan air yang cukup untuk perkampungan Palestina di Al Quds yang berada di belakang tembok rasial. Kebijakan diskriminatif ini ditambah lagi dengan pemerintah kota Zionis yang tidak mau mengeluarkan izin untuk pembuatan jaringan air baru di sana.

Sumber-sumber Zionis sebelumnya juga mengungkap tentang rencana Israel untuk memisahkan kamp pengungsi Palestina Shafaat dan desa Kafer Aqab di utara al-Quds, dari batas lingkup kerja pemerintah kota Al Quds dengan tujuan untuk menjamin mayoritas Yahudi di kota suci milik umat Islam. (Pip/Ram)