Hamas Ancam Boikot Pemilu Palestina

Hamas belum mau memastikan apakah akan ikut pemilu di Palestina bulan Januari tahun depan. Hamas menyatakan akan ikut pemilu dengan syarat sudah tercapai kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

"Masalah tahanan politik Hamas di Tepi Barat harus selesai dan kesepakatan rekonsialisasi tercapai adalah persyaratan yang harus dipenuhi jika pemilu ingin dilaksanakan tepat waktu. Kalau tidak, Hamas menolak pelaksanaan pemilu," demikian sumber-sumber Hamas seperti dilansir kantor berita Cina, Xinhua.

Sumber-sumber Hamas yang tidak mau disebut namanya itu mengklaim negosiasi lanjutan antara Hamas dan Fatah di Mesir dan Damaskus belum membuahkan hasil. "Hamas menyatakan sikapnya di hadapan para pejabat Mesir bahwa tanggal 25 Agustus adalah batas akhir target penandatanganan kesepakatan rekonsiliasi yang mengakhiri pertikaian antara Fatah-Hamas," masih kata sumber-sumber tadi.

Salah satu juru bicara Hamas, Mahmoud Al-Zahar menegaskan bahwa Hamas ingin mengakhiri sengketa dengan Fatah asalkan Fatah membebaskan anggota Hamas yang ditahan di Tepi Barat. Sikap pro-aktif sudah ditunjukkan Hamas dengan membebaskan sekitar 100 anggota Fatah hari Rabu kemarin dari tahanan di Gaza.

Kementerian dalam negeri Hamas di Gaza mengatakan, pembebasan itu sebagai niat baik Hamas dalam menyambut bulan suci Ramadan. Mereka yang dibebaskan terdiri dari 50 orang tahanan politik dan 50 orang tahanan yang tersangkut kasus kriminal. (ln/prtv)