Jenderal Zionis Frustasi Hadapi Terowongan Bawah Tanah Mujahidin Palestina

Deputy IDF Chief of Staff, Gadi Eizenkot attends a Foreign Affairs and Defense committee meeting in the Israeli parliament on July 27, 2014. Photo by Flash 90 *** Local Caption *** ???? ???? ???????? ?? ????? ????? ??? ??? ???? ????? ???? ???? ??? ???? ??? ?????? ???? ??? ???????? ???? ??? ????? ??? ????? ??? ?????

Eramuslim – Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Zionis Israel, Gadi Eisenkot, mengakui bahwa negaranya telah menghabiskan dana lebih dari 1 miliar shekel untuk menghadapi teknologi terowongan bawah tanah milik pejuang Palestin di Jalur Gaza.

“Kita sudah menghabiskan dana lebih dari 1 miliar shekel untuk mengembangkan teknologi terbaru hadapi terowongan bahwa tanah pejuang Gaza, akan tetapi hingga kini kita belum menemukan solusi untuk itu,” ujar Gadi Eisenkot dihadapan Komite Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Parlemen Zionis Israel berbicara mengenai situasi di Palestina.

Gadi Eisenkot melanjutkan, “Militer berniat menarik seluruh pasukan regulernya di daerah (A) wilayah Tepi Barat, dan akan menyerahkan masalah keamanan di wilayah tersebut kepada Otoritas Palestina.”

Tercatat militer Zionis Israel mengerahkan 65% pasukan regularnya ke wilayah Tepi Barat, Palestina, untuk memadamkan gerakan intifadah jilid III yang telah berlangsung sejak awal bulan Oktober 2015.

Perlu diketahui bahwa Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara Otoritas Palestina dan pemerintah Zionis Israel pada tahun 1995 di Amerika Serikat menjadi pegangan hukum penjajah Yahudi mengontrol wilayah Tepi Barat, Palestina.

Dalam perjanjian tersebut, penjajah Zionis Israel membagi wilayah Tepi Barat menjadi tiga zona, A, B, dan C.

  1. Zona A memiliki luas 18% dari total wilayah Tepi Barat sebesar 5.640 kilometer persegi. Di zona ini Otoritas Palestina berhak mengontrol penuh wilayah ini baik secara administrasi ataupun kontrol keamanan.
  2. Zona B mewakili 21% dari luas wilayah Tepi Barat sebesar 5.640 kilometer persegi. Di zona ini Otoritas Palestina hanya berhak mengontrol wilayah ini secara administrasi, sedangkan keamanan diserahkan kepada penjajah Zionis Israel.
  3. Zona C mewakili 61% dari luas wilayah Tepi Barat. Di zona ini Otoritas Palestina tidak berhak mengontrol wilayah ini secara administrasi dan keamanan. Apapun kebijakan yang diambil Otoritas Palestina di wilayah ini harus mendapat persetujuan oleh Zionis Israel. (Rassd/Ram)