Lembaga Swiss Sebut Yasser Arafat Diracuni oleh Polonium

Lembaga Swiss Sebut Yasser Arafat Diracuni oleh Polonium

Para ilmuwan dari sebuah lembaga Swiss mengatakan mereka memiliki bukti bahwa mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat kemungkinan besar diracun dengan polonium.

Menurut temuan penelitian laboratorium yang dilakukan di Institut de Radiophysique di Lausanne, Swiss, Arafat diracun oleh polonium, elemen langka radioaktif tinggi, al-Jazeera melaporkan Selasa kemarin (3/7).

“Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa kami mengukur jumlah yang ada, dan mendapatkan adanya peningkatan yang didukung polonium-210 di barang-barang milik Arafat yang berisi noda dari cairan biologis,” kata Dr Francois Bochud, direktur lembaga ini.

Bochud menyatakan bahwa tes difokuskan pada sampel biologis yang diambil dari benda-benda miliknya, yang diberikan kepada istrinya Suha Arafat oleh rumah sakit di Paris dimana dia meninggal.

“Jika (Suha Arafat) benar-benar ingin tahu apa yang terjadi pada suaminya kita perlu untuk mencari sampel – Maksud saya, kami harus diberikan sampel dan saat ini kami memiliki jumlah yang sangat tinggi adanya polonium,” tambahnya.

Yasser Arafat pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meninggal pada tanggal 11 November 2004, setelah beberapa minggu mengalami pengobatan medis.

Pada saat itu, pejabat Perancis menolak mengungkapkan penyebab pasti kematiannya atas dasar hukum privasi, memicu rumor bahwa Mossad telah meracuni dia dengan talium, unsur radioaktif.

Mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko juga diracuni oleh polonium. Di sebuah hotel London pada 2006, ia diberi secangkir teh dicampur dengan bahan tersebut.(fq/prtv)