Hamas, Negara Islam dan Penantiannya

Hamas, sekali lagi menyangkal berdirinya negara Islam Palestina yang sudah dideklarasikan Abdel Latif Moussa di Farah. Tak ada negara Islam dan raja atau pangerannya. Dan Hamas sama sekali tak berdiri di belakang Moussa untuk hal ini. Menurut Hamas, jika saja itu terjadi maka Palestina akan berubah menjadi negara sekular. “Tak ada bedanya dengan Turki-Recep Tayyip Erdogan.” begitu ujarnya.

Pesawat Tempur Zionis Gempur Rafah

Para korban sedang berada dalam sebuah terowongan bawah tanah saat Zionis Israel menggempur mereka. Militer Israel menyatakan, serangan udara itu merupakan aksi balasan atas tembakan mortir dari wilayah Gaza ke Israel. Padahal tembakan mortir dari Gaza itu adalah reaksi atas tindakan tentara Zionis Israel yang membunuh seorang warga Palestina dan melukai satu warga lainnya di kota Beit Lahiya, utara Gaza.

Yahudi Kembali Nodai Kompleks Masjid Al-Aqsha

Lembaga yang mengirimkan pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena kelompok-kelompok keagamaan Yahudi di masa lalu tidak pernah memasuki kompleks umat Islam selama bulan suci Ramadhan yang jatuh pada hari Sabtu yang lalu.

Kebrutalan Pasukan Zionis di Tepi Barat

Puluhan tentara Zionis itu mendobrak pintu rumah, memukuli dan menyeret Abu Rahma dari rumahnya sampai ke tembok pemisah, lalu melempar Abu Rahma ke mobil tentara Israel yang sudah menunggu. Semua kejadian itu direkam dengan kamera oleh para aktivis ISM.

Hamas Ancam Boikot Pemilu Palestina

"Masalah tahanan politik Hamas di Tepi Barat harus selesai dan kesepakatan rekonsialisasi tercapai adalah persyaratan yang harus dipenuhi jika pemilu ingin dilaksanakan tepat waktu. Kalau tidak, Hamas menolak pelaksanaan pemilu," demikian sumber-sumber Hamas seperti dilansir kantor berita Cina, Xinhua.

Jundu Ansharullah Bantah Terlibat Aksi-aksi Pengeboman di Gaza

Pertempuran antara kedua kelompok tersebut berlanjut hingga Sabtu pagi, yang menewaskan sedikitnya puluhan orang dari para pengikut Jundu Ansharullah dan beberapa aparat kepolisian Hamas, termasuk yang gugur dalam bentrokan bersenjata tersebut adalah pimpinan dari Jundu Ansharullah – Syaikh Abdul Latif Musa.