Pejuang Revolusi Tuduh Rezim Syiah Assad Sengaja Hancurkan Stasiun Pengelolaan Air

A handout picture released by the official Syrian Arab News Agency (SANA) on July 21, 2016 shows Syrian President Bashar al-Assad speaking during an interview with the official Cuban Prensa Latina agency, in the capital Damascus. Assad declined to be drawn on whether he would have liked to see Recep Tayyip Erdogan ousted in last week's coup attempt, accusing his Turkish counterpart, a fierce critic, of exploiting a failed coup to "implement his own extremist agenda," in the interview published on July 21.  / AFP PHOTO / SANA / -

Eramuslim – Delegasi pejuang Suriah dukungan Barat menegaskan bahwa rezim Syiah Assad adalah pelaku sebenarnya blokade air bersih ke ibukota Damaskus, yang menyebabkan jutaan warga Suriah di wilayah ibukota terhenti pasokan air bersih.

“Kami menegaskan bahwa pejuang Suriah tidak memutus aliran air bersi ke ibukota Damaskus. Kami ingin mengirim air tersebut ke ibukota, akan tetapi pesawat rezim Syiah Assad dan tentaranya terus membombardir wilayah kami yang menjadi sumber utama aliran air. Semua orang tahu itu,” ujar Delegasi pejuang Suriah dalam pernyataannya disela perundingan Astana.

Dalam konteks terkait, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan dalam laporannya hari Senin (23/01) kemarin sebanyak 5,5 juta penduduk Damaskus tidak memiliki akses ke air sejak 22 Desember 2016 kemarin akibat pemboman yang dilakukan tentara rezim Syiah Assad menargetkan stasiun air Fijeh di Wadi Barada.

Selain di wilayah ibukota Damaskus, sekitar 1,8 juta penduduk kota Aleppo dilaporkan juga tidak dapat mengakses air bersih sejak 14 Desember kemarin akibat rusaknya stasiun pengelolaan air yang dibombardir rezim Syiah Assad dan sekutunya. (Anatolia/Ram)