Pengakuan Pekerja Pabrik Rokok AS: Kami Tidak Merokok, Kami Cuma Jual ke Orang Bodoh…

Berdasarkan data Kemenkes, 90 juta penduduk Indonesia adalah perokok. Jika misalnya saja, Fuad mengasumsikan, penduduk muslim Indonesia 80 persen, ini berarti 72 juta perokok adalah muslim. Dan mereka menghabiskan rokok per harinya misalnya saja dengan satu bungkus rokok yang kisaran harganya Rp 11-20 ribu.

Misal kita sama ratakan, mereka menghabiskan satu bungkus rokok dengan harga Rp 15 ribu. Ini artinya, setiap hari Muslim Indonesia sudah mengeluarkan uang Rp 1,08 triliun untuk beli rokok.

“Saya pernah lihat spanduk di pinggir jalan gitu, tulisannya selamatkan kaum muslimin kelaparan di Afrika. Itu saya foto dan saya buat meme. Sedih sih lihat ini, tapi lebih sedih lihat umat Muslim habiskan uang Rp 1 triliun untuk merokok setiap hari. Padahal, totalnya setahun Rp 400 triliun, dan akan lebih bermanfaat jika disedekahkan,” papar Fuad.

Indonesia, sebetulnya tinggal diedukasi secara menyeluruh. Karena anak-anak yang merokok, saat ini sudah tinggi sekali jumlahnya. Dan kebanyakan dari mereka ini mencontoh orang tua mereka.

Bungkus rokok yang ditempel dengan foto-foto orang berpenyakit karena rokok, sebenarnya di luar negeri sudah dilakukan sejak 2002. Bahkan, di luar negeri, harga rokok dimahalkan, iklan dilarang, tempat merokok dikurangi, dan diberi foto efek perokok pada bungkus itu, tinggal Indonesia yang belum terapkan tiga lainnya.

Intinya, untuk orang tua yang suka merokok hanya ada dua pilihan. Pertama, bikin pernyataan dosa pada anak, bahwa Anda salah telah merokok dan minta agar anak anda tidak mengikuti jejak Anda. “Atau kedua, berhenti merokok total, ini agar anak tidak meniru perbuatan orang tuanya,” Fuad.(kl/rol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/miliki-dan-tebar-mushaf-quran-mu.htm