Restoran Muslim di Xinjiang Dipaksa Turunkan Tulisan “Halal”

 

“Untuk menjamin makanan halal tersebut murni melindungi pelanggan muslim dari perundungan spiritual. Makanan halal palsu tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, melainkan juga membuat mereka mengalami trauma mental berkepanjangan,” demikian CIA di laman resminya.

Para pemilik restoran muslim harus mengajukan permohonan sertifikat halal dan dinyatakan lulus tes oleh asosiasi tersebut, demikian laporan harian milik partai berkuasa di China itu.

Di daratan Tiongkok, terutama di wilayah perkotaan, baik kecil, sedang, maupun besar, bertebaran rumah makan yang menyediakan menu halal.

Di Kota Shanghai saja terdapat dua restoran makanan khas Nusantara, yakni Bali Bistro dan Bumbu, yang telah mendapatkan sertifikat halal dari CIA setempat.

Salah satu point agar restoran tersebut lulus tes CIA adalah bahan baku makanan yang diolah dan disajikan, seperti daging, berasal dari proses yang syar’i. (Akt/Ram)