Syiah Houthi Bombardir Kota di Perbatasan Saudi, Gencatan Senjata Terancam Batal

A Saudi army artillery cannon fires shells towards Yemen from a post close to the Saudi-Yemeni border, in southwestern Saudi Arabia, on April 13, 2015 . Saudi Arabia is leading a coalition of several Arab countries which since March 26 has carried out air strikes against the Shiite Huthis rebels, who overran the capital Sanaa in September and have expanded to other parts of Yemen. AFP PHOTO / FAYEZ NURELDINE        (Photo credit should read FAYEZ NURELDINE/AFP/Getty Images)
A Saudi army artillery cannon fires shells towards Yemen from a post close to the Saudi-Yemeni border, in southwestern Saudi Arabia, on April 13, 2015 . Saudi Arabia is leading a coalition of several Arab countries which since March 26 has carried out air strikes against the Shiite Huthis rebels, who overran the capital Sanaa in September and have expanded to other parts of Yemen. AFP PHOTO / FAYEZ NURELDINE (Photo credit should read FAYEZ NURELDINE/AFP/Getty Images)

Eramuslim.com – Gencatan senjata kemanusiaan selama 5 hari di Yaman nampaknya tidak akan berlangsung lama, setelah sepanjang hari Selasa (12/05) ini pasukan koalisi regional Arab dan pemberontak Syiah Houthi masih melancarkan aksi pemboman di jumlah wilayah.

Seperti dilansir kantor berita Dostor Mesir menyatakan bahwa sejak Selasa pagi pesawat udara koalisi Arab telah membombardir situs militer milik kelompok pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya di pegunungan sebelah timur ibukota Sana’a.

Sementara itu diwilayah perbatasan Saudi-Yaman, kantor berita Sky News Arab melaporkan terjadi aksi saling tembak antara pemberontak Syiah Houthi dengan pasukan perbatasan Arab Saudi.

Koresponden Sky News Arab melaporkan bahwa pemberontak Syiah Houthi terlebih dahulu menembakan roket dan mortar ke wilayah Jazan City, dan dibalas dengan tembakan altileri oleh pasukan Arab Saudi.

Sebelumnya pada hari Minggu (10/05) kemarin pemerintah Saudi dan pemberontak Syiah Houthi mengumumkan sepakat untuk menggelar gencatan senjata selama 5 hari kedepan di seluruh wilayah Yaman, yang akan dimulai pada Selasa sore. (Dostor/Ram)