Tata Cara Tidur ala Rasulullah

Dikutip dari buku pintar Sains dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah karya Dr. Nadiah Thayyarah, seorang peneliti asal Australia menemukan adanya peningkatan persentase kematian mendadak pada anak-anak yang terbiasa tidur telungkup. Bahkan jumlahnya mencapai tiga kali lipat dibanding anak-anak yang biasa tidur miring ke kiri atau ke kanan.

Sungguh merupakan mukjizat bila riset dan penelitian modern ini amat sesuai dengan anjuran dan larangan Rasulullah SAW. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat seorang laki-laki tidur telungkup, maka sabda beliau, “Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih dan bau mulut yang tak sedap.

Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).

Tidur dengan menghadap kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berasa dibawah tekanan paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi jantung dan kinerja jantung terutama bagi para lanjut usia. Selain itu, pada posisi ini lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.

Tidur menyamping ke kanan adalah posisi yang paling benar, karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga bebam jantung lebih ringan. Hati tetap kukuh pada tempatnya dan tidak bergelayut, sedangkan lambung tetap stabil diposisinya.