Universitas Harvard Akui Alquran Ungkapan Terbaik Keadilan

Eramuslim.com – Tahukah Anda bahwa Harvard mengakui Alquran sebagai salah satu ungkapan terbaik untuk keadilan? Universitas Harvard di Amerika Serikat pun merujuk pada sebuah ayat dari Quran. Dan ini disebut sebagai salah satu ekspresi keadilan terbesar dalam sejarah.

Dalam hal hukum, baik undang-undang maupun pelaksanaannya dianggap relatif. Namun, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk keadilan karena menurut definisi itu adalah persembahan dari apa yang adil secara moral dan benar. Seperti kita ketahui, hukum harus mencari keadilan dan Harvard tahu persis bagaimana Islam melakukannya.

Seperti dikutup dari stepfeed.com, Harvard Law School, sebagai salah satu institusi paling bergengsi di dunia (No 7 di dunia, tepatnya), sebenarnya berbicara tentang keadilan di pintu masuk perpustakaan fakultasnya. Dalam hal ini, terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa rujukan itu berasal dari kitab karya Imam Mahdi Ajf.

Ungkapan yang ada di tangan adalah ayat 135 surah an-Nisaa, yang dipasang di dinding yang menghadap pintu masuk utama fakultas. Di dinding itu tertuang beberapa kutipan atau gambaran beberapa frasa terbaik berkaitan dengan keadilan.

Laporan media pertama dari berita tersebut tanggal kembali ke Februari 2014. Namun, berita tersebut muncul kembali pada laman newsfeed.com minggu ini. Menurut merekan hal tersebut patut diingatkan terutama pada era meningkatnya Islamofobia, khususnya di Amerika Serikat

photo

Suasana perpustakaan Universitas Havard.

Contohnya ada pada surah an-Nisaa. Surat ini dikenal karena merupakan pemberdayaan perempuan. Islam secara umum telah memperjuangkan hak-hak perempuan sejak hari pertama. Agama termasuk orang pertama yang menangani bayi perempuan, mendorong perempuan untuk bekerja, dan menyebarkan perlakuan yang sama antara jenis kelamin dalam pernikahan dan tugas-tugas Islam. Dalam surah ini ajaran Islam dikreditkan sebagai agama pertama yang memberikan hak warisan perempuan.

Namun, seiring kemajuan dunia, beberapa hukum Islam-yang berbeda antara jenis kelamin-tetap tidak berubah. Salah satu hukum tersebut adalah warisan yang mengatur karena wanita Muslim mewarisi setengah dari apa yang dilakukan saudara-saudara mereka, sebuah hukum diskriminatif yang banyak menantang dalam beberapa tahun terakhir.