Takut Gelorakan Jihad, Cina Mulai Perlunak Sikap Terhadap Muslim Uighur

Eramuslim – Pemerintah komunis Cina berencana menarik 400.000 orang Muslim Uighur di wilayah Xinjiang keluar dari kemiskinan yang mengerikan. Kebijakan baru ini diambil lantaran berkembangnya kekhawatiran Tiongkok dengan masuknya Muslim ke jajaran kelompok perjuangan jihad lokal.

Rencana pengentasan kemiskinan selama 3 tahun akan berfokus pada 22 wilayah paling barat laut di wilayah barat laut, tulis kantor berita resmi Xinhua dalam terbitannya hari Mingggu (18/02), seperti dilansir Aljazeera.

Cina meluncurkan operasi militer utama di wilayah mayoritas Muslim tersebut dalam menanggapi kekerasan mematikan yang meletus dalam beberapa tahun terakhir yang dituding dilakukan oleh pejuang Muslim Uighur.

Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta Muslim Uighur yang mengatakan bahwa mereka secara terus menerus menghadapi diskriminasi bersamaan dengan penindasan budaya dan agama.

Selain dilarang berpuasa pada bulan suci Ramadhan, pemerintah Komunis Cina juga melarang Muslim Xinjiang menyebarkan agama Islam, dan memaksa umat Islam menjadi Komunis.

Ratusan orang terbunuh di Xinjiang dalam kekerasan, yang berbicara bahasa Turki, dan migran dari etnis mayoritas, yaitu etnis Han Chinese, terutama di bagian selatan Xinjiang yang didominasi Uighur.

Ketakutan bahwa beberapa orang Uighur mungkin telah bergabung dengan kelompok-kelompok bersenjata seperti yang berperang di Suriah semakin meningkat. Sebuah video tahun lalu yang konon menampilkan pelatihan pasukan Uighur dan berjanji untuk menyerang sasaran di Cina. (Ji/Ram)