Imam Besar Masjidil Haram Sebut Pandemi Corona sebagai Ujian

“Meski mungkin sangat berat saat ini untuk dilalui, sangat susah bagi saudara kita yang lain, ekonomi, kepanikan, dan segala sesuatunya, asalkan tidak mengubah keimanan dan ibadah kita, asalkan tidak menjadikan kita meninggalkan ibadah dan justru pada saat ini malah semakin khusyuk dalam beribadah, maka sesungguhnya kemudahan akan datang setelahnya,” ujarnya.

Oleh karenanya, Ainul Yaqin bilang, jauhkan pikiran atau prasangka bahwa Allah tidak mencintai umatnya. Sebab disinilah ujian yang Allah berikan berupa wabah penyakit, maka sebagai bentuk kasih sayang dan peringatan kepada hambanya agar selalu mengingat Allah di berbagai kesempatan.

Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُواْ الصَّلوةَ وَآتَوُاْ الزَّكَوةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.“(QS Al-Baqarah: 277)

“Kita semakin yakin bahwa Allah SWT yang bisa mengendalikan virus corona agar selesai dengan kuasa-Nya,” pungkasnya. (Okz)