Eramuslim – Keberadaan Ikhwanul Muslimin kembali menjadi sorotan media-media Eropa pada awal pekan ini, setelah Uni Emirat Arab dikabarkan mengancam akan menghentikan kerjasama dengan pemerintah Inggris, jika negara tersebut tidak mau memasukan organisasi asal Mesir dalam daftar teroris.
Seperti dilansir surat kabar The Guardian dari dokumen rahasia yang diperoleh menyatakan, “UEA mengancam akan menghentikan pembelian senjata senilai miliar pound, serta pembekuan investasi dan kerjasama intelijen dengan Inggris, jika Perdana Menteri David Cameron tidak segera bertindak dengan Ikhwanul Muslimin.”
The Guardian menjelaskan bahwa dokumen tersebut berisi protes yang disampaikan Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, kepada PM David Cameron, saat Muhammad Mursi diangkat menjadi presiden pada bulan Juni tahun 2012 lalu.
Perlu diketahui bahwa ditahun 2014 jumlah investasi UEA di Inggris mencapai angka 15 miliar Pound di Inggris, dan dapat membuka lebih dari 32 ribu lapangan pekerjaan bagi pemerintah David Cameron.
Sebuah jumlah investasi yang fantastis untuk dapat menekan pemimpin suatu negara mengikuti negara kemauan negara pendonor. (Shorouk/Ram)
