12 Cara Rasulullah Hadapi Krisis

Sebelas, Rasulullah Saw juga menyarankan agar tidak membuang sampah sembarangan dan memerintahkan agar dibuang di tempat sampah dengan aman.

Dilansir dari About Islam pada Senin (12/10), Aslam Abdullah mengatakan, bahwa menjadi seorang pemimpin adalah bagaimana ia bisa menjaga kesucian dan pelestarian hidup, terutama di saat krisis. Dalam kondisi krisis tersebut, Nabi Muhammad selalu bermusyarawah dan mendengarkan pendapat para sahabatnya.

Pada masa Nabi Saw, belum ada laboratorium atau rumah sakit, tetapi ada dokter, perawat, dan apoteker sehingga Nabi menyuruh para sahabatnya untuk mencari dan mengunjungi mereka. Termasuk mencari ahli di bidang anatomi manusia, herbologi, dan kondisi iklim dalam mencari obat untuk wabah. Selanjutnya mendorong para ahli untuk melakukan penelitian.

Rasulullah bersabda, “Allah telah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia telah menciptakan obat bagi setiap penyakit, jadi (carilah obat), tetapi jangan gunakan apa pun yang melanggar hukum,” (Sunan Abu Dawud)

Ketika menghadapi masalah penyakit menular, untuk meredakan penyebarannya, Rasulullah Saw memerintahkan orang yang terinfeksi untuk diisolasi. Setelah kematian seseorang, Rasulullah Saw memerintahkan agar segera dilakukan penguburan dan apabila almarhum menderita penyakit menular, keluarga diminta untuk tidak mengekspos jenazah di tempat umum seperti masjid atau lapangan umum.

Terakhir, Alquran mengingatkan agar senantiasa mengingat Allah dalam menghadapi setiap situasi. Karena sesungguhnya, setiap orang akan kembali kepada Sang Pencipta suatu hari nanti. (Rol)