6 Keutamaan Sedekah Diam-Diam

  1. Meraih ketulusan amal

Abu Turab rahimahullah mengatakan, “Apabila seorang hamba bersikap tulus/jujur dalam amalannya niscaya dia akan merasakan kelezatan amal itu sebelum melakukannya. Dan apabila seorang hamba ikhlas dalam beramal, niscaya dia akan merasakan kelezatan amal itu di saat sedang melakukannya.” (Lihat Ta’thir al-Anfas halaman 594)

Abul Aliyah berkata, “Para Sahabat Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berpesan kepadaku, ‘Janganlah kamu beramal untuk selain Allah. Karena hal itu akan membuat Allah menyandarkan hatimu kepada orang yang kamu beramal karenanya’.” (Lihat Ta’thirul Anfas halaman 568)

 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barang siapa yang membiasakan dirinya untuk beramal ikhlas karena Allah niscaya tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada beramal untuk selain-Nya. Dan barang siapa yang membiasakan dirinya untuk memuaskan hawa nafsu dan ambisinya maka tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada ikhlas dan beramal untuk Allah.” (Lihat Ma’alim Fi Thariq al-Ishlah halaman 7)

  1. Jalan meraih keikhlasan

Sufyan bin Uyainah berkata, “Abu Hazim rahimahullah berkata, ‘Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu lebih daripada kesungguhanmu dalam menyembunyikan kejelekan-kejelekanmu’.” (Lihat Ta’thirul Anfas halaman 231)

Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan, “Ilmu dan amal terbaik adalah yang tersembunyi dari pandangan manusia.” (Lihat Ta’thirul Anfas halaman 231)

Ibrahim At-Taimi rahimahullah berkata, “Orang yang ikhlas adalah yang berusaha menyembunyikan kebaikan-kebaikannya sebagaimana dia suka menyembunyikan kejelekan-kejelakannya.” (Lihat Ta’thirul Anfas halaman 252)

Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan, “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’ sedangkan beramal untuk dipersembahkan kepada manusia merupakan kemusyrikan. Adapun ikhlas itu adalah tatkala Allah menyelamatkan dirimu dari keduanya.” (Lihat Adab al-’Alim wa al-Muta’allim halaman 8). (okz)

Wallahu a’lam bishawab.