Bagaimana Mengatasi Galau karena Memikirkan Masa Depan?

Eramuslim – Generasi milenial sering merasa galau ketika dihantui oleh masa depan. Mereka sering memikirkan dengan siapa akan menikah, sementara jodoh tak kunjung datang.

Ada juga yang memikirkan sudah berusia 30 ke atas namun belum memiliki rumah sehingga pada masa depan tak tahu akan tinggal di mana. Memikirkan masa depan memang sering kali membuat gelisah.

Lalu bagaimana mengatasi galau akibat memikirkan masa depan?

Allah berfirman: “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.“(QS 70:19).

Seperti dilansir About Islam, manusia terlalu mengkhawatirkan masa depan. Padahal Allah sendiri merahasiakan adanya hari akhir. Ketidaktahuan akan masa depan sering kali membuat kita menjadi gelisah.

Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak punya kekuatan untuk mengetahui, apa yang akan terjadi pada harti esok. Allah berfirman:

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.“(QS 7: 188)

Seperti yang diterangkan di atas, Nabi Muhammad pun tidak punya andil untuk menentukan masa depan. Kekhawatiran, kegelisahan yang sering terjadi adalah perbuatan setan yang berbentuk nafsu. Oleh karena itu hendaknya kita hilangkan gelisah dan menyerahkan masa depan kepada Allah SWT.