Hikmah Keengganan Iblis Sujud kepada Adam

“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”. (QS. At-Tin: 4-6).

Waspada terhadap hasad dan sombong (istikbar).

Hasad ini sangat berbahaya bagi perkembangan islam. Ia menjadi tembok penghalang yang tersembunyi tapi mampu menghambat perkembangan islam dan menghancurkan. Makanya Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

“waspadalah  kalian dari hasad, karena ia menghapus kebaikan sebagaimana api membakar kayu”. (HR. Abu Daud dan imam Baihaqi).

Negeri Indonesia yang memiliki kuantitas muslim terbanyak, tetapi dalam menjalankan syari’atnya pada daerah tertentu tak bebas di amalkan. Disitulah ada beberapa orang yang tidak suka terhadap kaum muslimin yang mengamalkan islamnya, sehingga dihalang-halangi dalam menegakkannya.

Sama-sama Negara arab, memiliki saudara yang terhubung melalui iman, tapi justru tak menggubris saudara mereka yang sedang mengalami konflik, yaitu arab Saudi terhadap negeri suriah yang tertindas. Maka, dampak dari hasad itu terlihat jelas, ia akan menghalangi muslim lainnya dan seolah-olah melupakan saudara yang terhubung keimanan untuk membantu walaupun dengan harta saja.

Inilah amalan iblis yang mewarisi bani adam. Ketika iblis melihat banyak keutamaan yang terdapat pada ciptaan-Nya yang sempurna ini, ia hasad kepada manusia dan protes kepada Allah disaat Dia memerintahkan untuk sujud kepada Adam. Kenapa makhluk yang sudah lama diciptakan harus sujud kepada makhluk baru. Kenapa yunior harus sujud kepada junior?

“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-A’raf: 12).

Akhirnya ketika Allah mengeluarkannya dari syurga, sifat tersebut menjadi sebuah janji dan diikrarkan menggoda anak adam agar melenceng dari jalan yang benar.

“Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”. (QS. Al-Hijr: 39).

Adanya syetan yang berbentuk manusia yang selalu menghalangi manusia dari jalan-Nya, mereka tidak rela jika kaum muslimin tetap pada jalan yang lurus.

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ

“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran”. (QS. Al-Baqoroh: 109).