Manusia yang Tidak Tahu Berterimakasih pada Allah

Eramuslim – ISLAM adalah agama yang penuh kasih sayang. Ia bukan hanya mengajarkan manusia membangun hubungan baik dengan Allah sang Maha Pencipta, tetapi juga mengajarkan untuk membangun hubungan baik dengan sesama manusia.

Salah satu bentuk hubungan baik sesama manusia adalah berterima kasih ketika mendapatkan pemberian atau perlakuan baik dari orang lain. Menyampaikan terima kasih kepada sesama manusia atas kebaikannya bahkan merupakan indikator apakah seseorang bisa bersyukur kepada Allah atau tidak atas nikmat-nikmat dariNya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud; shahih)

Dalam hadis yang lain disebutkan: “Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah.” (HR. Ahmad)

Mengucapkan terima kasih kepada sesama manusia bisa dilakukan sesuai dengan bahasa masing-masing. Bisa terima kasih, bisa thank you jika berbahasa Inggris, atau syukran yang sering dipakai aktifis dakwah.

Namun, ada satu ucapan terima kasih yang dianjurkan untuk diucapkan kepada sesama muslim, khususnya aktivis dakwah yang sedikit banyak mengerti bahasa Arab. Sebab ia bukan ucapan terima kasih biasa melainkan berisi doa. Oleh Rasulullah, ucapan ini disebut sebagai pujian setinggi-tingginya.