Rahasia Komunikasi Nabi Ibrahim yang Diabadikan Alquran

Dalam tema dialog tentang monoteisme ini didapati aneka variasi dialog. Adanya variasi ini disebabkan antara lain perbedaan konteks. Komunikasi interpersonal selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan dan etika yang mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan, makanya ada perbedaan gaya dialog Ibrahim dalam lingkungan yang berbeda-beda.

Adapun ‘ibrah /inspirasi atau pelajaran yang dapat diambil dari dialog-dialog di atas, bahwa dialog atau komunikasi akan berhasil jika masing-masing pihak yang berkomunikasi menyadari akan konsep diri dan etika berkomunikasi.

Dialog atau komunikasi interpersonal yang menggunakan pendekatan kekuasaan, otoriter, dan ancaman, tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan, malah akan menimbulkan masalah baru.

Selain itu, jika seseorang berkomunikasi dengan orang tua, sekalipun berbeda keyakinan, beda partai atau golongan, maka dialog atau komunikasi inerpersonal harus dilaksanakan secara sopan dan santun.

Demikian pula bagi para dā’i bahwa dakwah itu adalah ajakan, yang namanya ajakan itu harus penuh kearifan, dengan mencari simpati dan metode  bagaimana caranya agar para komunikan itu bisa berpegang teguh pada ajaran Islam. Wallāhu a’alam. (rol)

Oleh Prof Prof Syihabuddin Qalyubi, guru besar Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta