Sampai Kapan Kita Harus Beribadah?

Eramuslim – Sahabat yang berhati baik. Terkadang sebuah pertanyaan melintas dalam pikiran kita. Dan terkadang juga, entah kenapa, kita tidak mengindahkan pertanyaan itu. Pertanyaannya adalah untuk apa sesungguhnya kita hidup?

Jawaban untuk pertanyaan ini sudah tertulis dalam Alquran dengan cukup jelas. Allah berfirman bahwa “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku,” (QS. Adz-Dzariat 51:56).

Maknanya adalah bahwa hidup kita sebagai manusia sesungguhnya untuk beribadah mengabdi kepada Allah semata. Allah hanya menginginkan manusia untuk beribadah selama hidupnya di dunia ini. Sebab kata Allah, “Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan,” (QS. 51:57).

Begitulah, Allah tidak membutuhkan rezeki apa-apa dari manusia. Justru Allah lah yang memberi rezeki. “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh,” (QS. 51:58).

Apa makna yang bisa kita serap? Jika kita fokus beribadah kepada Allah di dunia ini, maka Allah akan fokus memberikan rezekinya untuk hambanya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Jadi kita jangan hanya fokus untuk mencari rezeki saja, tapi fokus dulu kepada Allah dan Allah kemudian pasti akan memberikan lebih dari apa yang kita harapkan.

Ini juga sejalan dengan ayat dalam surat yang sering kita baca dalam shalat. “Hanya Engkaulah yang kami sembah (beribadah), dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan,” (QS. Al-Fatihah 1:5).

Kita perhatikan urutan ayat di atas. Pertama adalah menyembah. Kedua adalah meminta pertolongan. Ini jelas sekali. Jangan sekali-kali kita meminta pertolongan tanpa kita dahului dengan beribadah kepada Allah. Susunannya begitu. Ikuti saja aturan Allah. Insya Allah akan baik-baik saja.