Nasihat Ulama

Kita sering heran mengapa kok di negeri berpenduduk muslim paling besar di dunia justeru Allah timpakan bencana secara beruntun dalam rentang waktu yang relatif berdekatan.

Banyak orang yang ajalnya datang ketika maksiat mereka menggunung. Entah karena pembunuhan, zina, khamar, riba, nyanyian , tidak shalat lima waktu berjamaah, ataupun tidak peduli pada risalah Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam.

Adz-Dzahabi menceritakan bahwa ketika sakaratul maut menghampiri Abdul Malik bin Marwan, ia mendengar tukang cuci. “Oh, seandainya aku tidak menjabat khalifah ..”

Segalanya telah dimilikinya. Rumah megah di lereng bukit. Mobil mewah berderet-deret dihalaman parkir. Tanahnya puluhan hektar. Investasinya di mana-mana. Serba cukup. Hanya satu yang dimilikinya, yaitu rasa malu.

Kisah Bani Israel adalah kisah yang paling banyak disebut dan dicantumkan dalam Al-Qur’an. Tidak ada golongan lain, yang banyak disebut di dalam Al-Qur’an, kecuali Bani Israel.

Mengapa mereka menempel di baju penguasa? Mereka memuja-muji penguasa? Tidak ada lagi nahyu munkar yang mereka tegakkan. Mereka menjadi kelompok, “Di sini senang, di sana senang .. “.

Siapa hari ini yang dapat menjaga dirinya dari zina pikiran, lamunan-lamunan yang tak terbatas, khayalan-khayalan, yang telah merasuk ke dalam jiwanya, dan menguasai relung kehidupannya?

Hakikat menangis, Rasul SAW juga sebagai tauladan yang mutlak bagi semua umatnya dalam segala segi, termasuk dalam praktek menangis karena Rabbnya.

Hakikat Qiyam adalah bangun dan tegak lurus sambil berdiri beribadah kepada Allah. Jika di siang hari kita melakukan Shiyam atau manajemen syahwat, maka di malamnya kita dilatih untuk Qiyam.

Sesungguhnya Al-Qur’an itu mukjizat yang tak terkalahkan sampai akhir zaman. Salah satu bukti kemukjizatan Al-Qur’an ialah menciptakan sebuah sistem ibadah Ramadhan menjadi ibadah yang penuh mukjizat.