Nabi Muhammad di Mata Pembesar Yahudi dan Nasrani

5. Gubernur Mesir, Muqauqis (Kristen Koptik)

Muqauqis pernah menerima kedatangan utusan Nabi Muhammad SAW, bernama Hathib bin Abu Baltha’ah dengan membawa surat dari Nabi SAW. Muqauqis menyambutnya dengan ramah dan penuh perhatian. Setelah Muqauqis membaca surat dakwah dari Nabi Muhammad SAW itu lalu ia bertanya kepada Hathib.

“Jika dia (Muhammad) itu seorang Nabi, kenapa tidak mendoakan buruk kepada orang yang menentang seruannya itu dan yang telah mengusirnya keluar dari negerinya?”

Pertanyaan ini lalu dijawab oleh Hathib, “Bukankah tuan menyaksikan bahwa ‘Isa bin Maryam itu utusan Allah? Mengapa ‘Isa tidak mendoakan buruk kepada kaumnya ketika mereka akan menangkap dan membunuhnya supaya Allah membinasakan mereka, sehingga Allah mengangkat kepada-Nya?”

Mendengar jawaban Hathib yang baik itu, lalu Muqauqis berkata, “Sungguh baik kamu ini, kamu seorang yang bijaksana, datang dari sisi seorang yang bijaksana”

Hathib bin Abu Baltha’ah lantas menjelaskan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan Muqauqis mendengarkan dan mengakui akan kebenarannya. Muqauqis mengakui pula kebenaran diutusnya nabi Muhammad SAW, tapi ia belum bisa mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Sesudah itu Muqauqis memanggil seorang penulis untuk menuliskan surat balasan kepada Nabi Muhammad SAW, dan surat itu diserahkan kepada Hathib bin Abu Baltha’ah untuk disampaikan kepada Nabi beserta beberapa macam hadiah. Bunyi surat jawaban Muqauqis itu demikian :

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kepada Muhammad bin Abdullah dari Muqauqis pembesar Qibthi.

Semoga keselamatan atas engkau. Adapun sesudah itu, sesungguhnya saya telah membaca surat engkau, dan saya telah mengerti apa yang telah engkau sebutkan di dalamnya dan apa yang engkau mengajak kepadanya. Dan sesungguhnya saya mengerti, bahwa Nabi telah muncul, dan dulu saya menyangka bahwa Nabi itu akan lahir di negeri Syam. Sesungguhnya saya telah menghormati utusan engkau, dan saya mengirimkan untuk engkau dua gadis, yang keduanya mempunyai kedudukan yang tinggi dalam lingkungan bangsa Qibthi, dan membawa beberapa pakaian, dan saya mengirimkan hadiah seekor baghal kepada engkau untuk engkau kendarai.

Semoga keselamatan atas engkau.

[VIVA]