26 Penyebab Merajalelanya Kesesatan di Indonesia (2)

Mendahulukan kepentingan kelompok, bukan mendukung agama. Kalau sudah seperti itu keadaannya, maka jangan salahkan siapa-siapa bila bencana pun menimpa bangsa ini. Karena ternyata yang mereka perjuangkan, mereka dukung, bukan agama dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi justru kepentingan hawa nafsu mereka secara bersama-sama.

26 Penyebab Merajalelanya Kesesatan di Indonesia (1)

Masyarakatnya tampak modern, agamanya pun Islam, tetapi kadang keyakinannya rusak. Percaya klenik, petunjuk syetan dan dukun. Hingga di berbagai daerah di Jawa, mereka tidak berani nikah di sepanjang bulan Suro (Muharram) karena dianggap bulan pageblug (datangnya penyakit). Benar-benar keyakinan batil.

Bagaimana Kita Menyeru Manusia Kepada Islam

Islam adalah aqidah hati nurani, tempat bersumbernya tingkah laku dalam masyarakat, dan menjadi dasar sistem kehidupan. Ia suatu sistem yang sempurna yang mencakup kegiatan orang-seorang dalam kehidupan keluarganya, dalam kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan internasionalnya.

Hakekat Kemenangan Islam

Hakekat, motivasi dan tujuan sesungguhnya dari kemenangan Islam, bukan saja tidak diketahui oleh orang-orang Barat, yang mengira bahwa kemenangan Islam itu hanyalah persoalan gerakan pedang, perpindahan jenis manusia, dan kemajuan yang didorong oleh jiwa rakus, tetapi hal itu juga tidak diketahui oleh kebanyakan kaum Muslimin sendiri.

Islam Berjuang

Islam tidak pernah membangkitkan sebuah hati, lalu dibiarkannya hati itu sabar tidak bergerak dalam menghadapi keaniayaan dalam segala macam bentuknya, baik keaniayaan ini terjadi terhadap dirinya, atau terjadi terhadap sekelompok manusia di bagian dunia manapun, dan di bawah penguasa manapun juga.

Baca Injil tapi Berkilah dengan Al-Qur’an

Di zaman sekarang ada permainan pat gulipat yang sudah semakin nglunjak (tidak pakai sopan santun lagi, sampai ke kepala). Pemainnya bukan orang sembarangan tapi juru bicara kelompok elit. Sedang yang dimain-mainkan adalah aqidah yang mestinya diyakini tapi ditarik-tarik ke aqidah agama lain. Masih pula kemudian dikilahi dengan ayat Al-Qur’an.

Pahala Segunung Tihamah Bisa Musnah Gara-gara Maksiat

Bahkan dalam hadits dikemukakan, akibat dari ketika di dunia menikmati maksiat sendirian, merasa tidak ada yang melihatnya, sedang ketika di depan orang-orang tampaknya shalih, maka di akherat dia mengusung pahala sebesar gunung Tihamah, tetapi akhirnya musnah. Betapa ruginya.