Kisah Ganjil dari Syiah: Dirijen Shalat Itu Pun Mengeluarkan Asap Rokok (1)

Sambil menunggu Imam menyudahi bacaannya, ia memilih rehat sejenak. Diambilnya sebungkus kopi, diseduhnya, lalu diminumnya. Masih kurang mantap, ia lantas mengambil sebatang rokok lalu menghisapnya. Nanti kalau Imam sudah menyelesaikan bacaannya, ia kembali berdiri sigap sambil membaca takbir keras-keras, tentu bersamaan dengan asap rokok yang mengepul dari mulutnya.

Pendidikan Pancasila, Freemasonry, dan Pergolakan Umat Islam: Kaitan Dengan Hindu-Budha (4-Habis)

Mohammad Yamin, perumus Pancasila sekaligus penulis novel Gadjah Mada, sendiri mengakui bahwa berdirinya bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kerajaan yang sebelumnya ada, seperti Kerajaan Kutai, Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kerajaan Kutai memberikan andil terhadap nilai-nilai Pancasila seperti nilai-nilai sosial politik dalam bentuk kerajaan dan nilai Ketuhanan dalam bentuk kenduri sedekah kepada Brahmana.

Pendidikan Pancasila, Freemasonry, dan Pergolakan Umat Islam: Bukan Sekedar Salah Tafsir (3)

sebagai hari lahir Pancasila.
Oleh karena itu, kadang-kadang kita harus berfikir jernih bahwa sebenarnya ada hal yang lebih utama lagi ketimbang kita berkutat pada diskusi mengenai tafsir Pancasila, yakni mengkaji kesalahan masyarakat dalam menafsirkan kata tauhid, iman, thaghut, haram, halal, musyrik, kafir, dan lain sebagainya. Diskusi Pancasila hanya akan berekses pada logika hukum yang sama sekali tidak membawa manfaat banyak kepada Islam, mengingat Pancasila hanya hidup dalam semangat konstitusi dan perundang-undangan dunia, sedangkan kesalahan dalam menafsirkan tauhid dalam Islam, memiliki efek tidak hanya di dunia tapi akhirat.