Petinggi HAMAS Ini Puji Operasi Beer Sheba

knife1Eramuslim.com – Mahmud Zehar, pemimpin senior Hamas menegaskan, operasi Beer Sheba mempunyai fakta yang belum pernah terjadi di Al-Quds. Namun operasi ini akan terus membesar meluas hingga mencakup semua wilayah jajahan. Dan semuanya akan berakhir di Beer Sheba.

Dalam akun facebooknya, Senin (19/10) Zehar mengungkapkan fakta-fakta ini. “Kalau kita katakan bahwa pemuda pelaku operasi Beer Sheba berhasil merebut senjata milik serdadu Zionis maka beginilah kejadianya sebagaimana terjadi kemarin di Beer Sheba. Tapi kalau seandainya ia punya senjata dari awal atau ia sendiri menyimpan amunisi bersama teman-temanya, maka tentu ia akan mampu membebaskan Beer Sheba seluruhnya. Ia bersama teman-temanya akan mampu membebaskan Beer Sheba dari para serdadu Zionis yang ketakutan dan gemeteran, bersembunyi dibalik ranselnya. Apa yang terjadi di Beer Sheba merupakan scenario terbatas bagaimana membebaskan Palestina seluruhnya.

Scenario ini sangat jelas bagi yang masih meragukan atau para komparador yang takut pada tentara Israel. Lihatlah bagaimana pemuda ini sendirian berbuat. Sementara serdadu Zionis yang lengkap dengan senjatanya apa yang mereka perbuat. Gambaran ini sangat penting bagi para prajurit akhirat.

Dalam pada itu, Zehar membantah tidak ada militerisasi intifadhah. Yang berkata tidak ada militerisasi intifadhah ia tak paham tabiat konflik. Serdadu Zionis dimiliterisasi dan dipersenjatai, demikian juga dengan polisinya, bahkan para pemukim sipil Israel pun dipersenjatai dan dimiliterisasi. Kalau begitu apa yang menghalangi kita untuk tidak memiliterisasi intifadhah ?.

Apa yang terjadi setelahnya ?

Pemimpin Hamas ini kemudian menyatakan, intifadhah Al-Quds mempunyai masa depan yang tidak bisa dibayangkan siapapun sebelumnya. Bukan hanya karena ini sebuah mimpi, tetapi juga terkait dengan keyakinan kaum Zionis dan para pimpinannya.

Bangsa Palestina adalah bangsa yang bersatu. Baik yang ada di wilayah 67 maupun wilayah 48. Kemenangan adalah tuntunannya. Sebagaimana disebutkan, kemenangan mempunyai ribuan tuntutan sementara kekalahan sendirian.

Salah satu keistimewaan operasi Al-Quds bahwa operasi ini tidak ada intervensi organisasi manapun. Apalagi organisasi yang tidak menginginkan militerisasi rakyatnya. Operasi ini berangkat dari semua keyakinan. Bukan tekanan pimpinannya.

Dalam hal ini Zehar meminta pihak-pihak yang tidak menginginkan militerisasi rakyatnya untuk membebaskan mereka mempersiapkan dirinya yang berakhir dengan penggunaan senjata. Hari ini ada militerisasi intifadhah dengan senjata. Kalaupun mereka tak punya senjata, mereka bisa merebutnya dari serdadu Zionis dan menembakanya kepada mereka.

Zehar kembali menegaskan, Tepi Barat adalah gudangnya pahlawan. Kita harus percaya itu. Ini harus dibangunkan dan membiarkan mereka mahir dalam perlawananya dan inilah yang terjadi di intifadhah Al-Quds yang Mubarak ini, ungkapnya.(tz/infopalestina)