62% Warga Swiss Tolak Warga Muslim Kenakan Cadar

cadar 1Sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan bahwa sebanyak 62% warga Swiss mendukung kebijakan larangan cadar di negara mereka, dalam sebuh survei yang dilakukan oleh tabloid pekanan Sontagsplik bekerja sama dengan Yayasan Leger untuk jajak pendapat.

Dalam hasil survei yang diterbitkan oleh tabloid pada hari Minggu (21/12) kemarin, mereka yang mendukung larangan tersebut beralasan bahwa penggunaan cadar di wajah dapat meningkatkan kekhawatiran orang lain atas penyerangan terhadap diri mereka, dan menyebutnya bagian dari Islam radikal, seperti dilansir kantor Anatolia.

Dalam jajak pendapat tersebut larangan penggunaan cadar dipilih oleh 67% warga berusia antara 55 dan 74 tahun, sedangkan hanya 54% pemuda yang berusia antara 15 dan 34 tahun mendukung larangn tersebut.

Sementara itu menanggapi hasil survei tersebut, anggota Parlemen Swis dari Partai Rakyat (sayap kanan) Vobman Walter mengatakan ā€œhasil ini menunjukan bahwa budaya Swiss membutuhkan seseorang untuk memperlihatkan wajah mereka, oleh karena itu mayoritas mendukung larangan tersebut.”

Vobman Walter menambahkan bahwa dirinya berencana akan mengajukan rancangan undang-undang yang melarang cadar dipakai di di tempat umum dalam konstitusi Swiss pada tahun 2015 mendatang, ā€œsaya akan mengumpulkan tanda tangan untuk RUU tersebut,ā€ ujarnya.

Sebelumnya pada tahun 2013 lalu rancangan serupa yang diajukan oleh anggota parlemen dari provinsi Kanton Aargau, North Central Swiss, ditolak Parlemen Swiss dengan alasan kurangnya legal drafting.

Perlu diketahui bahwa mekanisme demokrasi langsung di Swiss memungkinkan setiap orang yang meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan setidaknya 100 ribu tanda tangan pada rancangan resolusi yang meminta referendum, maka pemerintah harus menerapkan permintaan tersebut. (Rassd/Ram)