“Di antara yang terbunuh, sekitar 2.000 orang merupakan Yahudi warga negara Argentina. ‘Israel’ mengetahui bahwa senjata yang dijual itu juga digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi. Tetapi mereka tidak berhenti (menyuplai senjata), dan tidak peduli akan hal itu,” tuturnya. (SO/Ram)