AS Akui Krisis di Myanmar “Pembantaian Etnis” Muslim Rohingya

Tentara Myanmar memulai tindakan kekerasannya melawan Rohingya pada akhir Agustus lalu, menyusul serangkaian perlawanan yang dituduh dilakukan Arakan Rohingya Salvation Army terhadap pos militer Myanmar di negara bagian Rakhine.

Pengungsi Rohingya yang melarikan diri melaporkan pasukan Myanmar membalas dengan sebuah operasi pembakaran, pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan dalam upaya memaksa mereka keluar dari Myanmar. Laporan ini didukung oleh data valid kelompok hak asasi manusia yang memantau situasi.

“Mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini harus dimintai pertanggungjawabannya,” tegas Tillerson. (JI/Ram)