Dr. Syahganda Nainggolan: Mencegah Kematian Demokrasi

Eramuslim.com – J,  relawan sebelah, memposting suasana tidak gembira di kelompok mereka.Saya membalas postingan. “Bagaimana suasana di sana J,  apa happy merasa menang?” tanyaku. “Enggak Bang,  semua wajah pada suram,” katanya.

“OK, thx for info,” tambahku.

Namun dia posting lagi. “Besok kalau keluar jangan bawa mobil Bang,  naik Grab aja,” tambahnya. “Thx nasehatnya,  tapi besok aku mau Jumatan di Istiqlal,  tempat Prabowo Sholat besok,” kataku lagi. “Naik Grab aja pak Dubes, kan pak Dubes sudah ditandai,”  tegasnya lagi. (Entah kenapa dia berpikir saya akan jadi Dubes ke depan.)

“Trims anyway ya J,” tutupku.

Situasi ke depan memang serba tidak pasti. #02 sudah mengklaim kemenangan 63%. #01 sudah mengklaim kemenangan sesuai QC. Dalam ketidak pastian ini rakyat gelisah,  apa yang akan terjadi?

SBY,  misalnya sudah memerintahkan jajarannya untuk menarik diri dari klaim kemenangan #02,  di mana seharusnya dia berada.