Hersubeno Arief: Untung Bu Risma Bukan Gubernur DKI

Langkah Risma inilah yang kemudian banyak disoal. Sejumlah aktivis melaporkan Risma ke lembaga Ombudsman. Dia dinilai telah menyalahgunakan kewenangan (abuse of power).

Penghinaan seperti dituduhkan oleh Risma adalah delik aduan. Bila memang merasa terhina, sudah seharusnya Risma sendirilah yang mengadukan. Bukan menggunakan biro hukum yang notabene dibiayai oleh uang pajak rakyat.

Tidak Siap Menjadi Pejabat Publik

Banyak yang menilai Risma tidak/belum siap menjadi pejabat publik. Baperan dan emosional. Video dan link berita Risma memaki-maki bawahannya dengan kata-kata kasar kembali beredar luas di medsos.

Publik lantas membanding-bandingkan sikap Risma dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Dibandingkan dengan Anies, pem-buly-an terhadap Risma tak ada apa-apanya. Bagi Anies tiada hari, tanpa bully.

Rasanya terlalu banyak olok-olok yang disematkan kepada Anies. Mulai dari plesetan Gubernur menjadi “Gakbener” sampai yang lebih sadis lagi. You Name it!

Foto resmi Anies dengan pakaian dinas pernah dirisak. Wajahnya dibuat seperti Joker. Seorang penjahat psikopat berwajah badut yang tampil dalam serial komik Batman.

Reaksi Anies sangat berbeda dengan Risma. Dia hanya tersenyum dan mengaku tidak akan pernah melaporkan para penghinanya ke polisi.