Cina Kirim Persenjataan Berat ke Hainan, Bersiap Hadapi Segala Kemungkinan di Laut China Selatan

sengketa-pulau-spratly-di-laut-china-selatan-_140121103530-548Eramuslim.com – Kondisi Laut China Selatan makin memanas. China telah bersiap perang dan siap menghadapi segala kemungkinan. Sejumlah persenjataan berat telah dikirim pemerintah Beijing ke Pulau Hainan, wilayah China yang berdekatan dengan wilayah konflik itu.

Ini dilakukan China setelah negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Amerika Serikat (AS) dan Australia menyiagakan armada tempurnya di sekitar Laut China Selatan. Indonesia sendiri telah mengirim tujuh kapal perang dan sejumlah pesawat tempur.

Pasalnya China tak hanya mengklaim Kepulauan Spartly yang diklaim Philipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei Darussalam, tapi juga mengklaim Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang merupakan wilayah NKRI.

Seperti dikutip dari xinhua news agency, Jumat (23/10/2015), China telah mengirimkan persenjataan paling canggih ke Pulau Hainan yang berawa di wilayah Laut China Selatan. Di antara senjata berat yang dikirm China itu terlihat di Pelabuhan Xiuying Haikou.

Di antara senjata berat yang dikirim China adalah jet tempur J-10, helikopter tempur WZ-10, tank amfibi ringan Jenis 63A, kendaraan rudal anti-tank dan kendaraan komando lapis baja. Pangkalan Utama PLA di Pulau Hainan juga telah dipersiapkan sebagai pengendali pusat jika perang benar-benar terjadi.

Tak hanya menyiapkan tentara, China juga telah mempersiapkan warga sipil sebagai pasukan cadangan. Warga di Pulau Hainan telah dilatih secara militer, termasuk penggunaan senjata.

Kesiapsiagaan China ini setelah melihat campur tangan Amerika Serikat (AS) di wilayah kaya minyak dan gas itu. Sebelumnya pada Mei 2015 lalu, kapal perang AS dari kelas Freedom, USS Fort Worth, dikejar kapal perang China, Yancheng. Kapal dipandu rudal type 054A China, itu berhasil mengusir kapal AS setelah sempat terjadi saling bidik.

Jika RRC nekat mengklain Kepulauan Natuna yang secara sah milik NKRI, itu berarti RRC telah memprovokasi rakyat pribumi Indonesia untuk bergerak melawan. Waspada saja. (ts)