Dukung Muslim Rohingya, Malaysia Minta Petronas Hentikan Operasi dan Investasi di Myanmar

Eramuslim – Langkah tegas dan keras kembali di ambil negeri tetangga Malaysia terkait genosida Muslim Rohingya. Kali ini anggota Parlemen dari Negeri jiran meminta perusahaan energy Petroliam Nasional (Petronas) untuk berhenti beroperasi dan berinvestasi di Myanmar.

Petronas adalah salah satu pengusaha terbesar di Malaysia dan satu-satunya perusahaan Fortune 500 di negara tersebut. Perusahaan ini memiliki beberapa blok gas alam di Myanmar dan juga pipa lintas batas yang mengangkut gas ke Thailand.

Ratusan ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine di Myanmar yang beragama Budha sejak pasukan keamanan menanggapi serangan pejuang Rohingya pada bulan Agustus dengan sebuah tindakan keras yang dilaporkan telah menyebabkan pembunuhan yang meluas, pemerkosaan dan pembakaran desa Rohingya. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengecam tindakan keras tersebut sebagai contoh klasik pembersihan etnis.

Lebih dari 40 anggota parlemen Malaysia menandatangani sebuah petisi yang bertanggal 8 November yang meminta Petronas untuk “Melepaskan setiap dan semua partisipasi dalam bentuk operasi apapun di Myanmar” mulai tahun depan dan seterusnya, kecuali pemerintah Myanmar “mengakui bahwa minoritas etnis Rohingya adalah warga negara Myanmar yang sah, (dan) segala macam intimidasi, penundukan, diskriminasi dan kejahatan terhadap mereka segera dihentikan.”