Empat Kunci Keberhasilan Dakwah

Kedua karena akhlak pembawa atau penyampai isi Alquran. Sebagaimana diketahui akhlak Rasulullah SAW dan akhlak para sahabat Nabi sebagai generasi pertama yang memeluk Islam itu disebut generasi terbaik. Maka berhasil dan tidaknya dakwah, faktor yang pertama tergantung kepada dai atau pelaku dakwahnya.

“Jadi kita dalam situasi apapun, termasuk (dalam situasi) dakwah online (maupun) bertatap muka secara langsung tetap faktor integritas dan akhlak (dai) ini menjadi faktor keberhasilan sebuah dakwah,” ujarnya.

ustadz sedang berdakwah di hadapan kaum muslimin

Cendekiawan Muslim ini menjelaskan, yang kedua adalah faktor materi dakwah. Artinya isi atau materi dakwah itu perlu diperhatikan. Konten yang disebarkan melalui media sosial dan media yang lainnya haruslah konten yang mencerahkan dan baik. Serta harus konten yang mempersatukan.

Prof Didin mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini mungkin konten yang disebarkan sebaiknya yang memberikan harapan dan optimisme untuk menghadapi masa depan. Di masa seperti sekarang ini jangan menyebarkan konten yang menyebabkan orang banyak menyesali keadaan karena situasi dan kondisi yang rumit. Sebab kehadiran virus corona ini seperti tidak pernah bisa dibayangkan kapan terjadinya, dampaknya dan berakhirnya.

“Maka konten-konten yang harus kita sebarkan dalam media dakwah yakni konten-konten yang memberikan harapan, optimisme, kepercayaan diri, memberikan kekuatan dan kepercayaan serta keyakinan kepada Allah SWT untuk terus berhadapan dengan situasi yang sangat berat,” ujarnya.

Prof Didin melanjutkan, faktor yang ketiga adalah sasaran dakwah. Artinya pelaku dakwah tidak bisa berdakwah dengan satu konten, satu metode, dan satu materi. Pelaku dakwah harus bervariasi, karena sekarang ada istilah dakwah untuk kaum milenial. Kaum milenial itu kaum yang bersifat khusus, maka konten dakwah ini harus diperhatikan sebaik-baiknya untuk disesuaikan dengan kaum milenial.

Kepada saudara-saudara yang ada di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIKA, Prof Didin berharap mereka dapat menyiapkan konten-konten dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman, keadaan dan kondisi dari penerima dakwah. Supaya dakwah lebih hidup dan lebih membumi serta dapat dirasakan oleh kaum milenial.